Rabu, Oktober 10, 2012

Pendidikan pada masa Khuafaur Rasyidin


Setelah wafatnya Nabi Muhammad penyebaran Islam dilanjutkan oleh sahabat-sahabat beliau, diantaranya adalah Khalifah Khulafaur Rasyidin, Muawiyah dan lain-lain. Maka dalam makalah kali ini kami akan memfokuskan pada masa Khalifah Khulafaur Rasyidin.

Periode Khulafa’ur Rasyidin yang berlangsung kurang lebih 30 tahun (th. 11 H/632 M-41H/661 M) dibawah empat orang Khalifah, yaitu Abu Bakar As-Siddik, Umar Ibn Khattab, Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.


1.      Masa Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq (632-634 M)

Dari segi materi pendidikan islam terdiri dari pendidikan tauhid atau keimanan , akhlak, ibadah, kesehatan ,dan lain sebagainya.
1)      Pendidikan keimanan yaitu menanamkan bahwa satu-satunya yang wajib disembah adalah Allah.
2)      Pendidikan akhlak, seperti adab masuk rumah orang lain, sopan santun bertetangga, bergaul dalam masyarakat dan lain sebagainya .
3)      Pendidikan ibadah, seperti pelaksanaan sholat, puasa dan haji .
4)      Kesehatan, seperti kebersihan, gerak gerik dalam shalat merupakan didikan untuk memperkuat jasmani dan rohani. (Yunus, 1989:18)

Menurut Ahmad Syalabi, lembaga untuk belajar membaca menulis ini di sebut dengan Kuttab. Kuttab merupakan pendidikan yang di bentuk setelah masjid,selanjutnya Asama Hasan Fahmi mengatakan bahwa kuttab didirikan oleh orang-orang arab pada masa Abu Bakar. Dan pusat pembelajaran pada masa ini adalah Madinah, sedangkan yang bertindak sebagai tenaga pendidik adalah para sahabat rosul yang terdekat. Lembaga pendidikan Islam adalah masjid. Masjid di jadikan sebagai benteng pertahanan rohani, tempat pertemuan, tempat sholat berjama’ah, membaca Al Qur’an dan lain-lain.

2.   Masa Umar Bin Khattab (13-23 H/634-644 M)

Dengan meluasnya wilayah islam meluaslah kehidupan dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan insan yang memiliki keahlian dan ketrampilan sehingga dalam hal ini membutuhkan pendidikan.

Jika ada di antara umat Islam ingin belajar hadist harus pergi ke Madinah, ini berarti bahwa penyebaran ilmu dan pengetahuan para sahabat dan tempat pendidikan adalah terpusat di Madinah. Adapun pusat pendidikan selain di Madinah adalah Mesir,Syiria,dan Basyrah

Untuk itu Umar bin khatab memerintahkan para panglima perangnya, apabila mereka berhasil menguasai satu kota, hendaknya mereka mendirikan masjid sebagai tempat ibadah dan pendidikan. Beliau juga menerapkan pendidikan di masjid-masjid dan pasar pasar serta mengangkat dan menunjuk guru-guru untuk daerah yang ditaklukan itu, mereka bertugas mengajarkan isi Al-Qur’an dan ajaran Islam lainnya .

Adapun metode yang mereka pakai adalah guru duduk dihalaman masjid sedangkan murid melingkarinya.

Karena semakin meluasnya agama Islam maka mendorong kegiatan pendidikan Islam bertambah besar ,gairah menuntut ilmu agama islam ini yang kemudian mendorong lahirnya sejumlah pembidangan disiplin keagamaan .

Pada masalah khalifah Umar bin khatab, mata pelajaran yang diberikan adalah membaca dan menulis Al-Qur’an dan menghafalnya serta belajar pokok-pokok agama islam yang lebih maju di banding sebelumnya, tuntutan belajar sudah tampak, orang yang baru masuk islam dari daerah yang di taklukkan harus belajar bahasa arab, jika ingin mengetahui tentang islam. Oleh karena itu, sudah ada pengajaran bahasa arab pada masa ini.

Umar memerintah negara dalam keadaan stabil, ini disebabkan karena sudah di tetapkannya masjid sebagai pusat pendidikan, juga terbentuknya pusat-pusat pendidikan di berbagai kota yang di kembangkan. baik dari segi menulis, membaca, ilmu bahasa dan lain-lain. Adapun sumber gaji para pendidik di ambilkan dari daerah yang di taklukkan dan baitul mal.

3.   Masa Kholifah Utsman Bin Affan (23-35 H/644-656 M)
Pada masa kholifah Utsman bin Affan, pelaksanaan pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Pendidikan di masa hanya melanjutkan yang telah ada. Namun ada sedikit terjadi perubahan yang mewarnai pendidikan Islam

Kholifah Utsman sudah merasa cukup dengan pendidikan yang ada, namun begitu ada usaha yang cemerlang yang telah terjadi di masa ini yang berpengaruh bagi pendidikan  Islam, yaitu mengumpulkan tulisan ayat-ayat Al qur’an. Penyalinan ini terjadi karena adanya perselisihan dalam bacaan. berdasarkan hal ini, kholifah Utsman memerintah kepada tim umtuk penyalinan tersebut, adapun tim tersebut adalah Zaid bin tsabit,Abdullah bin zubair, Amar bin as dan Abdurrahman bin harits.

Bila terjadi pertikaian bacaan, maka harus di ambil pedoman kepada dialeg suku Quraisy, sebab Al Qur’an ini di turunkan menurut dialek mereka sesuai dengan lisan Quraisy. Zaid bin tsabit bukanlah orang quraisy ,sedangkan ketiganya adalah orang Quraisy.

Tugas mendidik dan mengajar umat pada masa ini di serahkan pada umat itu sendiri, artinya pemerintah tidak mengangkat guru-guru, dengan demikian para pendidik sendiri melaksanakan tugasnya hanya dengan mengharapkan keridhaan Allah.

Pada masa kholifah Utsman bin affan tidak banyak terjadi perkembangan kalau di bandingkan dengan masa kekhalifahan Umar bin Khattab, sebab pada masa kholifah Utsman urusan pendidikan di serahkan pada rakyat. Dan apabila di lihat dari segi kondisi pemerintahan Utsman banyak timbul pergolakan dalam masyarakat sebagai akibat ketidak senangan mereka terhadap kebijakan Utsman yang mengangkat kerabatnya dalam jabatan pemerintahan.

4.   Masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib (35-40 H/656-661m)
Ali adalah khalifah ke empat setelah Utsman bin Affan pada pemerintahannya sudah diguncang peperangan dengan Aisyah( istri nabi ) beserta Thalhah dan Abdullah bin Zubair karena kesalah pahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap Islam yang disebut dengan perang jamal ( unta) karna aisyah menggunakan unta .setelah berhasil mengatasi pemberontakan aisyah muncul pemberontakan lain sehingga pada masa pemerintahan ali tidak pernah mendapatkan ketenangan dan ketentraman .

Mu’awiyah sebagai gubernur di Damaskus memberontak untuk mengulingkan kekuasaan Ali, peperangan ini disebut dengan peperangan siffin karna terjadi di siffin.  Sehingga dimasa Ali berkuasa pemerintahnya tidak stabil dan kegiatan pendidikan islam mendapat hambatan dan gangguan . Pada saat itu Ali tidak sempat lagi memikirkan masalah pendidikan sebab keseluruhan perhatiannya ditumpahkan pada masalah keamanan dan kedamaian bagi masyaarakat islam. Dengan demikian pola pendidikan pada masa khulafaur rasidin tidak jauh berbeda dengan masa Nabi yang menekan pada pengajaran baca tulis dan ajaran ajaran islam yang bersumber pada Alqur’an dan Hadist Nabi .

Pusat-pusat pendidikan pada masa khulafaur rasyidin antara lain:
1.    Mekkah, guru pertama di makkah adalah Mu’ad bin jabal yang menggajarkan al-qur’an dan fiqih .
2.    Madinah,sahabat yang terkenal antara lain Abu Bakar ,Ustman Bin Affan ,Ali Bin Abi Thalib dan sahabat – sahabat lain .
3.    Basyroh ,sahabat yang termasyhur antara lain Abu Musa Al-Asy’ary beliau adalah ahli fiqih dan al-qur’an .
4.    Mesir ,sahabat yang pertama kali mendirikan madrasah dan menjadi guru dimesir adalah Abdullah Bin Amru Bin Ash beliau adalah seorang ahli hadist
5.    Kuffah ,sahabat yang termasyhur disini adalah Ali Bin Abi Thalib dan Abdullah Bin Mas’ud .Abdullah Bin Mas’ud mengajarkan Al-Qur’an beliau ahli tafsir ,hadist dan fiqih .


KESIMPULAN

1.    Pola pendidikan pada masa Khulafaur rasidin tidak jauh berbeda dengan masa nabi yang menekan pada pengajaran baca tulis dan ajaran ajaran Islam yang bersumber pada Alqur’an dan Hadist Nabi .
2.    Pada masa kholifah Umar Bin Khattab sedikit lebih meningkat, para pengajar sudah digaji yang diambilkan dari baitulmal dan banyak daerah yang ditaklukkan.
3.    Pada masa Utsman Bin Affan pendidikan tidak terpacu di Madinah saja, sebab para pengajar sudah diperbolehkan memilih tempat yang disukai kemudian mengembangkan keilmuannya di daerah tersebut.
4.    Pada masa kholifah Ali Bin Abi Thalib tidak mengalami perubahan sebab pada masa ini banyak terjadi pemberontakan, sehingga kholifah Ali tidak sempat memikirkan pendidikan di negaranya.
5.    Di antara pusat-pusat pendidikan pada masa Khulafaur rasidin adalah Mekkah, Madinah, Mesir, Kuffah, dan Basrah.

Daftar Pustaka
Mahmud Yunus ,Sejarah Pendidikan Islam ,(Jakkarta :Hidayakarya Agung ,1989)
Hanun Asrohah ,Sejarah Peradapan Islam ,(Jakarta:Wacana Ilmu ,2001)36Pendidikan pada masa Khuafaur Rasyidin

Setelah wafatnya Nabi Muhammad penyebaran Islam dilanjutkan oleh sahabat-sahabat beliau, diantaranya adalah Khalifah Khulafaur Rasyidin, Muawiyah dan lain-lain. Maka dalam makalah kali ini kami akan memfokuskan pada masa Khalifah Khulafaur Rasyidin.

Periode Khulafa’ur Rasyidin yang berlangsung kurang lebih 30 tahun (th. 11 H/632 M-41H/661 M) dibawah empat orang Khalifah, yaitu Abu Bakar As-Siddik, Umar Ibn Khattab, Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.

1.      Masa Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq (632-634 M)

Dari segi materi pendidikan islam terdiri dari pendidikan tauhid atau keimanan , akhlak, ibadah, kesehatan ,dan lain sebagainya.
1)      Pendidikan keimanan yaitu menanamkan bahwa satu-satunya yang wajib disembah adalah Allah.
2)      Pendidikan akhlak, seperti adab masuk rumah orang lain, sopan santun bertetangga, bergaul dalam masyarakat dan lain sebagainya .
3)      Pendidikan ibadah, seperti pelaksanaan sholat, puasa dan haji .
4)      Kesehatan, seperti kebersihan, gerak gerik dalam shalat merupakan didikan untuk memperkuat jasmani dan rohani. (Yunus, 1989:18)

Menurut Ahmad Syalabi, lembaga untuk belajar membaca menulis ini di sebut dengan Kuttab. Kuttab merupakan pendidikan yang di bentuk setelah masjid,selanjutnya Asama Hasan Fahmi mengatakan bahwa kuttab didirikan oleh orang-orang arab pada masa Abu Bakar. Dan pusat pembelajaran pada masa ini adalah Madinah, sedangkan yang bertindak sebagai tenaga pendidik adalah para sahabat rosul yang terdekat. Lembaga pendidikan Islam adalah masjid. Masjid di jadikan sebagai benteng pertahanan rohani, tempat pertemuan, tempat sholat berjama’ah, membaca Al Qur’an dan lain-lain.

2.   Masa Umar Bin Khattab (13-23 H/634-644 M)

Dengan meluasnya wilayah islam meluaslah kehidupan dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan insan yang memiliki keahlian dan ketrampilan sehingga dalam hal ini membutuhkan pendidikan.

Jika ada di antara umat Islam ingin belajar hadist harus pergi ke Madinah, ini berarti bahwa penyebaran ilmu dan pengetahuan para sahabat dan tempat pendidikan adalah terpusat di Madinah. Adapun pusat pendidikan selain di Madinah adalah Mesir,Syiria,dan Basyrah

Untuk itu Umar bin khatab memerintahkan para panglima perangnya, apabila mereka berhasil menguasai satu kota, hendaknya mereka mendirikan masjid sebagai tempat ibadah dan pendidikan. Beliau juga menerapkan pendidikan di masjid-masjid dan pasar pasar serta mengangkat dan menunjuk guru-guru untuk daerah yang ditaklukan itu, mereka bertugas mengajarkan isi Al-Qur’an dan ajaran Islam lainnya .

Adapun metode yang mereka pakai adalah guru duduk dihalaman masjid sedangkan murid melingkarinya.

Karena semakin meluasnya agama Islam maka mendorong kegiatan pendidikan Islam bertambah besar ,gairah menuntut ilmu agama islam ini yang kemudian mendorong lahirnya sejumlah pembidangan disiplin keagamaan .

Pada masalah khalifah Umar bin khatab, mata pelajaran yang diberikan adalah membaca dan menulis Al-Qur’an dan menghafalnya serta belajar pokok-pokok agama islam yang lebih maju di banding sebelumnya, tuntutan belajar sudah tampak, orang yang baru masuk islam dari daerah yang di taklukkan harus belajar bahasa arab, jika ingin mengetahui tentang islam. Oleh karena itu, sudah ada pengajaran bahasa arab pada masa ini.

Umar memerintah negara dalam keadaan stabil, ini disebabkan karena sudah di tetapkannya masjid sebagai pusat pendidikan, juga terbentuknya pusat-pusat pendidikan di berbagai kota yang di kembangkan. baik dari segi menulis, membaca, ilmu bahasa dan lain-lain. Adapun sumber gaji para pendidik di ambilkan dari daerah yang di taklukkan dan baitul mal.

3.   Masa Kholifah Utsman Bin Affan (23-35 H/644-656 M)
Pada masa kholifah Utsman bin Affan, pelaksanaan pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Pendidikan di masa hanya melanjutkan yang telah ada. Namun ada sedikit terjadi perubahan yang mewarnai pendidikan Islam

Kholifah Utsman sudah merasa cukup dengan pendidikan yang ada, namun begitu ada usaha yang cemerlang yang telah terjadi di masa ini yang berpengaruh bagi pendidikan  Islam, yaitu mengumpulkan tulisan ayat-ayat Al qur’an. Penyalinan ini terjadi karena adanya perselisihan dalam bacaan. berdasarkan hal ini, kholifah Utsman memerintah kepada tim umtuk penyalinan tersebut, adapun tim tersebut adalah Zaid bin tsabit,Abdullah bin zubair, Amar bin as dan Abdurrahman bin harits.

Bila terjadi pertikaian bacaan, maka harus di ambil pedoman kepada dialeg suku Quraisy, sebab Al Qur’an ini di turunkan menurut dialek mereka sesuai dengan lisan Quraisy. Zaid bin tsabit bukanlah orang quraisy ,sedangkan ketiganya adalah orang Quraisy.

Tugas mendidik dan mengajar umat pada masa ini di serahkan pada umat itu sendiri, artinya pemerintah tidak mengangkat guru-guru, dengan demikian para pendidik sendiri melaksanakan tugasnya hanya dengan mengharapkan keridhaan Allah.

Pada masa kholifah Utsman bin affan tidak banyak terjadi perkembangan kalau di bandingkan dengan masa kekhalifahan Umar bin Khattab, sebab pada masa kholifah Utsman urusan pendidikan di serahkan pada rakyat. Dan apabila di lihat dari segi kondisi pemerintahan Utsman banyak timbul pergolakan dalam masyarakat sebagai akibat ketidak senangan mereka terhadap kebijakan Utsman yang mengangkat kerabatnya dalam jabatan pemerintahan.

4.   Masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib (35-40 H/656-661m)
Ali adalah khalifah ke empat setelah Utsman bin Affan pada pemerintahannya sudah diguncang peperangan dengan Aisyah( istri nabi ) beserta Thalhah dan Abdullah bin Zubair karena kesalah pahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap Islam yang disebut dengan perang jamal ( unta) karna aisyah menggunakan unta .setelah berhasil mengatasi pemberontakan aisyah muncul pemberontakan lain sehingga pada masa pemerintahan ali tidak pernah mendapatkan ketenangan dan ketentraman .

Mu’awiyah sebagai gubernur di Damaskus memberontak untuk mengulingkan kekuasaan Ali, peperangan ini disebut dengan peperangan siffin karna terjadi di siffin.  Sehingga dimasa Ali berkuasa pemerintahnya tidak stabil dan kegiatan pendidikan islam mendapat hambatan dan gangguan . Pada saat itu Ali tidak sempat lagi memikirkan masalah pendidikan sebab keseluruhan perhatiannya ditumpahkan pada masalah keamanan dan kedamaian bagi masyaarakat islam. Dengan demikian pola pendidikan pada masa khulafaur rasidin tidak jauh berbeda dengan masa Nabi yang menekan pada pengajaran baca tulis dan ajaran ajaran islam yang bersumber pada Alqur’an dan Hadist Nabi .

Pusat-pusat pendidikan pada masa khulafaur rasyidin antara lain:
1.    Mekkah, guru pertama di makkah adalah Mu’ad bin jabal yang menggajarkan al-qur’an dan fiqih .
2.    Madinah,sahabat yang terkenal antara lain Abu Bakar ,Ustman Bin Affan ,Ali Bin Abi Thalib dan sahabat – sahabat lain .
3.    Basyroh ,sahabat yang termasyhur antara lain Abu Musa Al-Asy’ary beliau adalah ahli fiqih dan al-qur’an .
4.    Mesir ,sahabat yang pertama kali mendirikan madrasah dan menjadi guru dimesir adalah Abdullah Bin Amru Bin Ash beliau adalah seorang ahli hadist
5.    Kuffah ,sahabat yang termasyhur disini adalah Ali Bin Abi Thalib dan Abdullah Bin Mas’ud .Abdullah Bin Mas’ud mengajarkan Al-Qur’an beliau ahli tafsir ,hadist dan fiqih .


KESIMPULAN

1.    Pola pendidikan pada masa Khulafaur rasidin tidak jauh berbeda dengan masa nabi yang menekan pada pengajaran baca tulis dan ajaran ajaran Islam yang bersumber pada Alqur’an dan Hadist Nabi .
2.    Pada masa kholifah Umar Bin Khattab sedikit lebih meningkat, para pengajar sudah digaji yang diambilkan dari baitulmal dan banyak daerah yang ditaklukkan.
3.    Pada masa Utsman Bin Affan pendidikan tidak terpacu di Madinah saja, sebab para pengajar sudah diperbolehkan memilih tempat yang disukai kemudian mengembangkan keilmuannya di daerah tersebut.
4.    Pada masa kholifah Ali Bin Abi Thalib tidak mengalami perubahan sebab pada masa ini banyak terjadi pemberontakan, sehingga kholifah Ali tidak sempat memikirkan pendidikan di negaranya.
5.    Di antara pusat-pusat pendidikan pada masa Khulafaur rasidin adalah Mekkah, Madinah, Mesir, Kuffah, dan Basrah.

Daftar Pustaka
Mahmud Yunus ,Sejarah Pendidikan Islam ,(Jakkarta :Hidayakarya Agung ,1989)
Hanun Asrohah ,Sejarah Peradapan Islam ,(Jakarta:Wacana Ilmu ,2001)36Pendidikan pada masa Khuafaur Rasyidin

Setelah wafatnya Nabi Muhammad penyebaran Islam dilanjutkan oleh sahabat-sahabat beliau, diantaranya adalah Khalifah Khulafaur Rasyidin, Muawiyah dan lain-lain. Maka dalam makalah kali ini kami akan memfokuskan pada masa Khalifah Khulafaur Rasyidin.

Periode Khulafa’ur Rasyidin yang berlangsung kurang lebih 30 tahun (th. 11 H/632 M-41H/661 M) dibawah empat orang Khalifah, yaitu Abu Bakar As-Siddik, Umar Ibn Khattab, Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.

1.      Masa Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq (632-634 M)

Dari segi materi pendidikan islam terdiri dari pendidikan tauhid atau keimanan , akhlak, ibadah, kesehatan ,dan lain sebagainya.
1)      Pendidikan keimanan yaitu menanamkan bahwa satu-satunya yang wajib disembah adalah Allah.
2)      Pendidikan akhlak, seperti adab masuk rumah orang lain, sopan santun bertetangga, bergaul dalam masyarakat dan lain sebagainya .
3)      Pendidikan ibadah, seperti pelaksanaan sholat, puasa dan haji .
4)      Kesehatan, seperti kebersihan, gerak gerik dalam shalat merupakan didikan untuk memperkuat jasmani dan rohani. (Yunus, 1989:18)

Menurut Ahmad Syalabi, lembaga untuk belajar membaca menulis ini di sebut dengan Kuttab. Kuttab merupakan pendidikan yang di bentuk setelah masjid,selanjutnya Asama Hasan Fahmi mengatakan bahwa kuttab didirikan oleh orang-orang arab pada masa Abu Bakar. Dan pusat pembelajaran pada masa ini adalah Madinah, sedangkan yang bertindak sebagai tenaga pendidik adalah para sahabat rosul yang terdekat. Lembaga pendidikan Islam adalah masjid. Masjid di jadikan sebagai benteng pertahanan rohani, tempat pertemuan, tempat sholat berjama’ah, membaca Al Qur’an dan lain-lain.

2.   Masa Umar Bin Khattab (13-23 H/634-644 M)

Dengan meluasnya wilayah islam meluaslah kehidupan dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan insan yang memiliki keahlian dan ketrampilan sehingga dalam hal ini membutuhkan pendidikan.

Jika ada di antara umat Islam ingin belajar hadist harus pergi ke Madinah, ini berarti bahwa penyebaran ilmu dan pengetahuan para sahabat dan tempat pendidikan adalah terpusat di Madinah. Adapun pusat pendidikan selain di Madinah adalah Mesir,Syiria,dan Basyrah

Untuk itu Umar bin khatab memerintahkan para panglima perangnya, apabila mereka berhasil menguasai satu kota, hendaknya mereka mendirikan masjid sebagai tempat ibadah dan pendidikan. Beliau juga menerapkan pendidikan di masjid-masjid dan pasar pasar serta mengangkat dan menunjuk guru-guru untuk daerah yang ditaklukan itu, mereka bertugas mengajarkan isi Al-Qur’an dan ajaran Islam lainnya .

Adapun metode yang mereka pakai adalah guru duduk dihalaman masjid sedangkan murid melingkarinya.

Karena semakin meluasnya agama Islam maka mendorong kegiatan pendidikan Islam bertambah besar ,gairah menuntut ilmu agama islam ini yang kemudian mendorong lahirnya sejumlah pembidangan disiplin keagamaan .

Pada masalah khalifah Umar bin khatab, mata pelajaran yang diberikan adalah membaca dan menulis Al-Qur’an dan menghafalnya serta belajar pokok-pokok agama islam yang lebih maju di banding sebelumnya, tuntutan belajar sudah tampak, orang yang baru masuk islam dari daerah yang di taklukkan harus belajar bahasa arab, jika ingin mengetahui tentang islam. Oleh karena itu, sudah ada pengajaran bahasa arab pada masa ini.

Umar memerintah negara dalam keadaan stabil, ini disebabkan karena sudah di tetapkannya masjid sebagai pusat pendidikan, juga terbentuknya pusat-pusat pendidikan di berbagai kota yang di kembangkan. baik dari segi menulis, membaca, ilmu bahasa dan lain-lain. Adapun sumber gaji para pendidik di ambilkan dari daerah yang di taklukkan dan baitul mal.

3.   Masa Kholifah Utsman Bin Affan (23-35 H/644-656 M)
Pada masa kholifah Utsman bin Affan, pelaksanaan pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Pendidikan di masa hanya melanjutkan yang telah ada. Namun ada sedikit terjadi perubahan yang mewarnai pendidikan Islam

Kholifah Utsman sudah merasa cukup dengan pendidikan yang ada, namun begitu ada usaha yang cemerlang yang telah terjadi di masa ini yang berpengaruh bagi pendidikan  Islam, yaitu mengumpulkan tulisan ayat-ayat Al qur’an. Penyalinan ini terjadi karena adanya perselisihan dalam bacaan. berdasarkan hal ini, kholifah Utsman memerintah kepada tim umtuk penyalinan tersebut, adapun tim tersebut adalah Zaid bin tsabit,Abdullah bin zubair, Amar bin as dan Abdurrahman bin harits.

Bila terjadi pertikaian bacaan, maka harus di ambil pedoman kepada dialeg suku Quraisy, sebab Al Qur’an ini di turunkan menurut dialek mereka sesuai dengan lisan Quraisy. Zaid bin tsabit bukanlah orang quraisy ,sedangkan ketiganya adalah orang Quraisy.

Tugas mendidik dan mengajar umat pada masa ini di serahkan pada umat itu sendiri, artinya pemerintah tidak mengangkat guru-guru, dengan demikian para pendidik sendiri melaksanakan tugasnya hanya dengan mengharapkan keridhaan Allah.

Pada masa kholifah Utsman bin affan tidak banyak terjadi perkembangan kalau di bandingkan dengan masa kekhalifahan Umar bin Khattab, sebab pada masa kholifah Utsman urusan pendidikan di serahkan pada rakyat. Dan apabila di lihat dari segi kondisi pemerintahan Utsman banyak timbul pergolakan dalam masyarakat sebagai akibat ketidak senangan mereka terhadap kebijakan Utsman yang mengangkat kerabatnya dalam jabatan pemerintahan.

4.   Masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib (35-40 H/656-661m)
Ali adalah khalifah ke empat setelah Utsman bin Affan pada pemerintahannya sudah diguncang peperangan dengan Aisyah( istri nabi ) beserta Thalhah dan Abdullah bin Zubair karena kesalah pahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap Islam yang disebut dengan perang jamal ( unta) karna aisyah menggunakan unta .setelah berhasil mengatasi pemberontakan aisyah muncul pemberontakan lain sehingga pada masa pemerintahan ali tidak pernah mendapatkan ketenangan dan ketentraman .

Mu’awiyah sebagai gubernur di Damaskus memberontak untuk mengulingkan kekuasaan Ali, peperangan ini disebut dengan peperangan siffin karna terjadi di siffin.  Sehingga dimasa Ali berkuasa pemerintahnya tidak stabil dan kegiatan pendidikan islam mendapat hambatan dan gangguan . Pada saat itu Ali tidak sempat lagi memikirkan masalah pendidikan sebab keseluruhan perhatiannya ditumpahkan pada masalah keamanan dan kedamaian bagi masyaarakat islam. Dengan demikian pola pendidikan pada masa khulafaur rasidin tidak jauh berbeda dengan masa Nabi yang menekan pada pengajaran baca tulis dan ajaran ajaran islam yang bersumber pada Alqur’an dan Hadist Nabi .

Pusat-pusat pendidikan pada masa khulafaur rasyidin antara lain:
1.    Mekkah, guru pertama di makkah adalah Mu’ad bin jabal yang menggajarkan al-qur’an dan fiqih .
2.    Madinah,sahabat yang terkenal antara lain Abu Bakar ,Ustman Bin Affan ,Ali Bin Abi Thalib dan sahabat – sahabat lain .
3.    Basyroh ,sahabat yang termasyhur antara lain Abu Musa Al-Asy’ary beliau adalah ahli fiqih dan al-qur’an .
4.    Mesir ,sahabat yang pertama kali mendirikan madrasah dan menjadi guru dimesir adalah Abdullah Bin Amru Bin Ash beliau adalah seorang ahli hadist
5.    Kuffah ,sahabat yang termasyhur disini adalah Ali Bin Abi Thalib dan Abdullah Bin Mas’ud .Abdullah Bin Mas’ud mengajarkan Al-Qur’an beliau ahli tafsir ,hadist dan fiqih .


KESIMPULAN

1.    Pola pendidikan pada masa Khulafaur rasidin tidak jauh berbeda dengan masa nabi yang menekan pada pengajaran baca tulis dan ajaran ajaran Islam yang bersumber pada Alqur’an dan Hadist Nabi .
2.    Pada masa kholifah Umar Bin Khattab sedikit lebih meningkat, para pengajar sudah digaji yang diambilkan dari baitulmal dan banyak daerah yang ditaklukkan.
3.    Pada masa Utsman Bin Affan pendidikan tidak terpacu di Madinah saja, sebab para pengajar sudah diperbolehkan memilih tempat yang disukai kemudian mengembangkan keilmuannya di daerah tersebut.
4.    Pada masa kholifah Ali Bin Abi Thalib tidak mengalami perubahan sebab pada masa ini banyak terjadi pemberontakan, sehingga kholifah Ali tidak sempat memikirkan pendidikan di negaranya.
5.    Di antara pusat-pusat pendidikan pada masa Khulafaur rasidin adalah Mekkah, Madinah, Mesir, Kuffah, dan Basrah.

Daftar Pustaka
Mahmud Yunus ,Sejarah Pendidikan Islam ,(Jakkarta :Hidayakarya Agung ,1989)
Hanun Asrohah ,Sejarah Peradapan Islam ,(Jakarta:Wacana Ilmu ,2001)36Pendidikan pada masa Khuafaur Rasyidin

Setelah wafatnya Nabi Muhammad penyebaran Islam dilanjutkan oleh sahabat-sahabat beliau, diantaranya adalah Khalifah Khulafaur Rasyidin, Muawiyah dan lain-lain. Maka dalam makalah kali ini kami akan memfokuskan pada masa Khalifah Khulafaur Rasyidin.

Periode Khulafa’ur Rasyidin yang berlangsung kurang lebih 30 tahun (th. 11 H/632 M-41H/661 M) dibawah empat orang Khalifah, yaitu Abu Bakar As-Siddik, Umar Ibn Khattab, Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.

1.      Masa Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq (632-634 M)

Dari segi materi pendidikan islam terdiri dari pendidikan tauhid atau keimanan , akhlak, ibadah, kesehatan ,dan lain sebagainya.
1)      Pendidikan keimanan yaitu menanamkan bahwa satu-satunya yang wajib disembah adalah Allah.
2)      Pendidikan akhlak, seperti adab masuk rumah orang lain, sopan santun bertetangga, bergaul dalam masyarakat dan lain sebagainya .
3)      Pendidikan ibadah, seperti pelaksanaan sholat, puasa dan haji .
4)      Kesehatan, seperti kebersihan, gerak gerik dalam shalat merupakan didikan untuk memperkuat jasmani dan rohani. (Yunus, 1989:18)

Menurut Ahmad Syalabi, lembaga untuk belajar membaca menulis ini di sebut dengan Kuttab. Kuttab merupakan pendidikan yang di bentuk setelah masjid,selanjutnya Asama Hasan Fahmi mengatakan bahwa kuttab didirikan oleh orang-orang arab pada masa Abu Bakar. Dan pusat pembelajaran pada masa ini adalah Madinah, sedangkan yang bertindak sebagai tenaga pendidik adalah para sahabat rosul yang terdekat. Lembaga pendidikan Islam adalah masjid. Masjid di jadikan sebagai benteng pertahanan rohani, tempat pertemuan, tempat sholat berjama’ah, membaca Al Qur’an dan lain-lain.

2.   Masa Umar Bin Khattab (13-23 H/634-644 M)

Dengan meluasnya wilayah islam meluaslah kehidupan dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan insan yang memiliki keahlian dan ketrampilan sehingga dalam hal ini membutuhkan pendidikan.

Jika ada di antara umat Islam ingin belajar hadist harus pergi ke Madinah, ini berarti bahwa penyebaran ilmu dan pengetahuan para sahabat dan tempat pendidikan adalah terpusat di Madinah. Adapun pusat pendidikan selain di Madinah adalah Mesir,Syiria,dan Basyrah

Untuk itu Umar bin khatab memerintahkan para panglima perangnya, apabila mereka berhasil menguasai satu kota, hendaknya mereka mendirikan masjid sebagai tempat ibadah dan pendidikan. Beliau juga menerapkan pendidikan di masjid-masjid dan pasar pasar serta mengangkat dan menunjuk guru-guru untuk daerah yang ditaklukan itu, mereka bertugas mengajarkan isi Al-Qur’an dan ajaran Islam lainnya .

Adapun metode yang mereka pakai adalah guru duduk dihalaman masjid sedangkan murid melingkarinya.

Karena semakin meluasnya agama Islam maka mendorong kegiatan pendidikan Islam bertambah besar ,gairah menuntut ilmu agama islam ini yang kemudian mendorong lahirnya sejumlah pembidangan disiplin keagamaan .

Pada masalah khalifah Umar bin khatab, mata pelajaran yang diberikan adalah membaca dan menulis Al-Qur’an dan menghafalnya serta belajar pokok-pokok agama islam yang lebih maju di banding sebelumnya, tuntutan belajar sudah tampak, orang yang baru masuk islam dari daerah yang di taklukkan harus belajar bahasa arab, jika ingin mengetahui tentang islam. Oleh karena itu, sudah ada pengajaran bahasa arab pada masa ini.

Umar memerintah negara dalam keadaan stabil, ini disebabkan karena sudah di tetapkannya masjid sebagai pusat pendidikan, juga terbentuknya pusat-pusat pendidikan di berbagai kota yang di kembangkan. baik dari segi menulis, membaca, ilmu bahasa dan lain-lain. Adapun sumber gaji para pendidik di ambilkan dari daerah yang di taklukkan dan baitul mal.

3.   Masa Kholifah Utsman Bin Affan (23-35 H/644-656 M)
Pada masa kholifah Utsman bin Affan, pelaksanaan pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Pendidikan di masa hanya melanjutkan yang telah ada. Namun ada sedikit terjadi perubahan yang mewarnai pendidikan Islam

Kholifah Utsman sudah merasa cukup dengan pendidikan yang ada, namun begitu ada usaha yang cemerlang yang telah terjadi di masa ini yang berpengaruh bagi pendidikan  Islam, yaitu mengumpulkan tulisan ayat-ayat Al qur’an. Penyalinan ini terjadi karena adanya perselisihan dalam bacaan. berdasarkan hal ini, kholifah Utsman memerintah kepada tim umtuk penyalinan tersebut, adapun tim tersebut adalah Zaid bin tsabit,Abdullah bin zubair, Amar bin as dan Abdurrahman bin harits.

Bila terjadi pertikaian bacaan, maka harus di ambil pedoman kepada dialeg suku Quraisy, sebab Al Qur’an ini di turunkan menurut dialek mereka sesuai dengan lisan Quraisy. Zaid bin tsabit bukanlah orang quraisy ,sedangkan ketiganya adalah orang Quraisy.

Tugas mendidik dan mengajar umat pada masa ini di serahkan pada umat itu sendiri, artinya pemerintah tidak mengangkat guru-guru, dengan demikian para pendidik sendiri melaksanakan tugasnya hanya dengan mengharapkan keridhaan Allah.

Pada masa kholifah Utsman bin affan tidak banyak terjadi perkembangan kalau di bandingkan dengan masa kekhalifahan Umar bin Khattab, sebab pada masa kholifah Utsman urusan pendidikan di serahkan pada rakyat. Dan apabila di lihat dari segi kondisi pemerintahan Utsman banyak timbul pergolakan dalam masyarakat sebagai akibat ketidak senangan mereka terhadap kebijakan Utsman yang mengangkat kerabatnya dalam jabatan pemerintahan.

4.   Masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib (35-40 H/656-661m)
Ali adalah khalifah ke empat setelah Utsman bin Affan pada pemerintahannya sudah diguncang peperangan dengan Aisyah( istri nabi ) beserta Thalhah dan Abdullah bin Zubair karena kesalah pahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap Islam yang disebut dengan perang jamal ( unta) karna aisyah menggunakan unta .setelah berhasil mengatasi pemberontakan aisyah muncul pemberontakan lain sehingga pada masa pemerintahan ali tidak pernah mendapatkan ketenangan dan ketentraman .

Mu’awiyah sebagai gubernur di Damaskus memberontak untuk mengulingkan kekuasaan Ali, peperangan ini disebut dengan peperangan siffin karna terjadi di siffin.  Sehingga dimasa Ali berkuasa pemerintahnya tidak stabil dan kegiatan pendidikan islam mendapat hambatan dan gangguan . Pada saat itu Ali tidak sempat lagi memikirkan masalah pendidikan sebab keseluruhan perhatiannya ditumpahkan pada masalah keamanan dan kedamaian bagi masyaarakat islam. Dengan demikian pola pendidikan pada masa khulafaur rasidin tidak jauh berbeda dengan masa Nabi yang menekan pada pengajaran baca tulis dan ajaran ajaran islam yang bersumber pada Alqur’an dan Hadist Nabi .

Pusat-pusat pendidikan pada masa khulafaur rasyidin antara lain:
1.    Mekkah, guru pertama di makkah adalah Mu’ad bin jabal yang menggajarkan al-qur’an dan fiqih .
2.    Madinah,sahabat yang terkenal antara lain Abu Bakar ,Ustman Bin Affan ,Ali Bin Abi Thalib dan sahabat – sahabat lain .
3.    Basyroh ,sahabat yang termasyhur antara lain Abu Musa Al-Asy’ary beliau adalah ahli fiqih dan al-qur’an .
4.    Mesir ,sahabat yang pertama kali mendirikan madrasah dan menjadi guru dimesir adalah Abdullah Bin Amru Bin Ash beliau adalah seorang ahli hadist
5.    Kuffah ,sahabat yang termasyhur disini adalah Ali Bin Abi Thalib dan Abdullah Bin Mas’ud .Abdullah Bin Mas’ud mengajarkan Al-Qur’an beliau ahli tafsir ,hadist dan fiqih .


KESIMPULAN

1.    Pola pendidikan pada masa Khulafaur rasidin tidak jauh berbeda dengan masa nabi yang menekan pada pengajaran baca tulis dan ajaran ajaran Islam yang bersumber pada Alqur’an dan Hadist Nabi .
2.    Pada masa kholifah Umar Bin Khattab sedikit lebih meningkat, para pengajar sudah digaji yang diambilkan dari baitulmal dan banyak daerah yang ditaklukkan.
3.    Pada masa Utsman Bin Affan pendidikan tidak terpacu di Madinah saja, sebab para pengajar sudah diperbolehkan memilih tempat yang disukai kemudian mengembangkan keilmuannya di daerah tersebut.
4.    Pada masa kholifah Ali Bin Abi Thalib tidak mengalami perubahan sebab pada masa ini banyak terjadi pemberontakan, sehingga kholifah Ali tidak sempat memikirkan pendidikan di negaranya.
5.    Di antara pusat-pusat pendidikan pada masa Khulafaur rasidin adalah Mekkah, Madinah, Mesir, Kuffah, dan Basrah.

Daftar Pustaka
Mahmud Yunus ,Sejarah Pendidikan Islam ,(Jakkarta :Hidayakarya Agung ,1989)
Hanun Asrohah ,Sejarah Peradapan Islam ,(Jakarta:Wacana Ilmu ,2001)36

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Pilih Bahasa

Arsip Blog